Jumat, 13 Februari 2009

Penyantun, Pemaaf, dan Penyabar

Asslammualaikum Wr Wb

Dewasa ini kita sering melihat 2 orang sedang beradu argumen, menganggap dirinya yang paling benar dan kita lihat hal tersebut di sekitar kita. Dijalanan antara 2 atau lebih pengendara sepeda motor atau mobil. Yang kadang kala hanya masalah sepele seperti kendaraan mereka kesenggol. Dan yang lebih parah, yang udah jelas-jelas salah malah paling kenceng marahnya, mungkin agar tidak disalahkan dan tidak diminta ganti rugi...

Tapi sebenarnya jika kita lihat ke Al-Quran atau Hadist, jika kita menjadi orang yang penyabar, pemaaf, dan penyantun itu insya Allah akan mendapatkan pahala yang besar. Seperti yang terdapat dalam firman Allah berikut ini :

Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. Dan orang-orang yang bila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka mengingat Allah, lalu meminta ampun atas dosa-dosa mereka, dan siapa lagi yang mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan keji itu, sedangkan mereka mengetahui. Balasan mereka itu adalah surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, mereka kekal didalamnya, dan itulah sebaik-baiknya pahala orang-orang yang beramal (Ali 'Imran [3] :134-136)

Dan orang-orang yang sabardalam mencari keridaan Tuhan mereka, mereka mendirikan salat dan menafkahkan sebagian rezeki yang kami berikan kepada mereka secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan, orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahanyang baik, yaitu surga 'Adn yang mereka masuki bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapak mereka, istri-istri mereka dan anak cucu mereka, sedangkan malaikat masuk ke tempat mereka dari berbagai pintu (sambil mengucapkan), 'selamat atas kalian, karena kalian telah bersabar,' alangkah baiknya tempat kesudahan itu (ar-Ra'd [13] :22-24)

Dan orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji dan bila mereka marah, mereka memberi maaf (as-Syu'ara [42] :37)

Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istri dan anak-anak kalian ada yang menjadi musuh bagi kalian. Oleh karena itu, berhati-hatilah terhadap mereka, dan jika kalian memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni mereka, maka sesunguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (at-Taghabun [64] :14)

Tolaklah (kejahatan) itu dengan cara yang lebih baik, tiba-tiba orang diantara kalian dan antara dia ada permusuhan seolah-olah sudah menjadi teman yang sangat setia, sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan, melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan kecuali kepada orang yang mempunyai keberuntungan yang besar (Fushshlihat [41]: 34)

Selain dalam Al-Quran, Penjelasan mengenai pahala orang yang sabar juga terdapat dalam hadist, antara lain :

"Sesunguhnya pada diri anda ada dua perkara yang dicintai Allah, yaitu, santun dan belas kasihan." (HR Muslim)

"Seorang hamba benar-benar akan mencapai derajat orang yang selalu berpuasa dan salat sepanjang malam karena sifat santun yang dia miliki." (HR Abu Hayyan)

'Ubadah bin as-Shamit meriwayatkan, suatu ketika Rasulullah saw bertanya kepada para sahabat, "Maukah kalian aku tunjukan sesuatu yang membuat derajat kita diangkat oleh Allah?" Mereka menjawab, "Mau, Rasulullah." Beliau kemudian bersabda, "Hendaknya kalian bersifat santun kepada orang yang membodoh-bodohi kalian, memaafkan orang yang menzalimi kalian, memberi pada orang yang enggan, dan menyambung tali silaturahim orang yang memutuskannya." (HR Al-Bazzar)

"Neraka itu tidak akan menerima orang yang suka mempermudah (untuk kebaikan seseorang), lemah lembut, dan mudah bergaul (dalam kebaikan)." (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Hibban)

Ibnu 'Umar pernah bertanya pada Rasulullah, "Apakah yang dapat menjauhkan ku dari murka Allah?" Beliau bersabda, "Kamu jangan menjadi pemarah." (HR Ahmad)

Abu ad-Darda meriwayatkan, suatu ketika ada seorang lelaki yang meminta petuah dari Rasulullah, "Tunjukanlah kepadaku suatu amal yang dapat mengantarku ke surga?" Rasulullah saw kemudian bersabda, "Janganlah menjadi pemarah, niscaya Anda akan masuk surga." (HR ath-Thabrani)

"Seorang yang perkasa bukanlah orang yang menang dalam bergulat, tetapi orang yang perkasa adalah orang yang mampu menahan dirinya ketika marah." (HR Muslim)

"Allah niscaya akan mencabut murka-Nya dari orang yang mampu mengendalikan marahnya. dan Allah niscaya juga akan menutupi aib dan kekurangan orang yang memelihara lidahnya." (HR ath-Thabrani)

"Seeorang yang menahan marah, padahal dia mampu untuk melampiaskannya, niscaya Allah akan memanggilnya di tengah-tengah lautan manusia hingga Dia menyuruhnya untuk memilih bidadari yang dia sukai." (HR Abu Dawud)

Subhanallah, dari sekedar menahan marah kita memiliki banyak keuntungan baik di dunia atau di akhirat. Menahan marah bagi sebagian orang merupakan hal yang sulit, karena itulah Allah memberikan banyak kelebihan dan keuntungan jika kita mampu menahannya. Dan jangan lupa jika kita marah, maka musuh terbesar manusia, yaitu setan akan mudah membisikan kita dengan hal-hal yang nantinya akan menjatuhkan kita dalam neraka Jahannam.

Oleh karena itu Mulai sekarang dan seterusnya berlatihlah untuk menahan sabar....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar